Kakek dengan tongkat kaki empat |
Setelah berulang kali di paksa oleh mamaku untuk pergi berobat ke Puskesmas, akhirnya pagi tadi tepat pukul 9.30 WITA, aku berangkat ke puskesmas dengan diantar oleh Bapakku. Setalah berada di parkiran kami lalu menuju ruang tunggu dan kali ini bapakku yang mengurus urusan di Loket, aku tinggal duduk diam mengawasi keadaan disekelilingku.
Pemandangan yang sempat terekam oleh memoriku adalah:
- Seorang istri yang lagi sakit sedang bersandar di bahu Suaminya (Kesannya Romantis)
- Seorang nenek yang membantu suaminya berjalan keluar dari ruang dokter (Romantis juga, dan itulah yang dinamakan cinta yang saling melengkapi # Rada gak nyambung)
- Seorang anak kecil sekitaran umur 2 tahun yang dengan cerianya menari di depan ruang tunggu sambil memegang balon (lucu banget liatnya)
Tak lama setelah itu aku menuju ke tempat pemeriksaan Vital Sign dan mengukur tekanan darahku, kalau disini pemandangannya:
- Seorang anak kecil yang rewel (karena memang lagi sakit) dan ibunya terlihat sangat susah payah untuk menenangkannya sampai membiarkan anaknya duduk sendiri di atas meja pemeriksaan (kalau yang ini aku gak tau harus kasihan sama siapa anaknya atau ibunya)
Dan yang paling membuat ku ter-enyuh adalah:
Ketika ada seorang kakek tua yang berjalan kedalam puskesmas dengan bantuan tongkat kaki empat, dia berjalan sendiri ke loket dan mengurus dirinya sendiri, aku mencari orang yang ikut bersamanya, tetapi ternyata dia datang sendirian, tidak ada seorang pun yang membawanya ke puskesmas itu.
Kawan, aku miris dan merasa sangat sedih melihat kakek itu yang kupikirkan adalah "kenapa tak ada seorang pun yang mau mengantarnya ke puskesmas itu? dimana anaknya? atau siapa saja, kenapa dia harus sendirian?"
Akhirnya melihat kakek itu tidak ada yang mengurusi, salah seorang pegawai puskesmas hanya menyuruhnya duduk dan dia yang mengambilkan obat untuknya setelah itu memanggilkan Bentor (Becak Motor) untuk membawanya pulang kembali ke rumahnya. Aku tidak habis pikir kenapa orang- orang di rumahnya tidak ada yang mau untuk sekedar mengantarnya ke puskesmas? Dimana anak- anaknya?
Huhuhu, jadi pengen punya anak dan cucu.
ReplyDeleteBiar nanti pas tua gak sendirian hihi :D
Hm, bisa jadi kakek itu gak ada yang nganter. Atau malah emang mandiri hihi :D
Iya...
DeleteGak ada yang antar......
Entahlah, tapi kalau mau mandiri?? mungkin juga, tapi tetap aku kasihan liatnya :(
gimana jawabnya ya?
ReplyDelete:)
DeleteGak usah dijawab.... itu cuma pertanyaan karena rasa kasian ku pada kakek itu.....
sini kek,..sy bantu... :)"
ReplyDeleteiya nak,,, bantuka kodong :))
Deleteitulah catatan orang indonesia, yang tua malah semakin sengsara. dianggap aib.. ironi ya.
ReplyDeleteHmmm........
DeleteAku malah bertanya sama anak- anak atau keluarga kakek itu... Kemana mereka?? :((
nice article sis.. thanks.
ReplyDeleteKementarku "Itulah kehidupan"
ReplyDeleteSemoga dalam kehidupan kita gak mengalami yang seperti itu :)
Aamiin......
DeleteKasian juga kakeknya, gak punya anak kali ya sob he..he..
ReplyDeleteMungkin..... Tapi masa' sih org rumahnya gak ada yg peduli sama dia??
Delete:hiks
ReplyDeletesalut pada kakek.... diusianya yang senja, masih tetap cmungudh tuk menjalani hidup.... ^^
"cmungudh"
DeleteKata- kata baru nih..... ;)
menyima ceritanya, kita jadi ngeri sob, jangan sampai dihari tua kita seperti itu, tanamlah kebaikan kepada anak anak kita agar kita menui kemanisan dihari tua kita, semoga....
ReplyDeleteSetuju ^^
Deleteungkin beliau tdk punya anak & cucu.. Tp apapun itu sedih ya liatnya.. Semoga kita di hari tua tdk spt itu ya.. amin..
ReplyDeleteIya Bunda,,,,,,, ^^
Deletedan inilah keadaan dunia....
ReplyDeletepertahankan hubungan persaudaraan dengan baik, agar selalu ada yang melengkapi ketika kita sedang kekurangan
Iya ^^
DeleteIya, mungkin tdk punya anak cucu, atau alasan lain. Wallahu a'lam :)
ReplyDeleteBersyukur krn msh ada org2 baik disekitarnya yg membantu seperti pegawai di atas :)
Iye kak ^^
Delete