Bismillahirrahmanirrahim
Soal postingan kali ini sebenarnya hal ini telah lama bersemayam di otak kecilku, menjadi kenangan yang akan terus membuatku rindu dan ikut tersenyum jika membayangkannya.
Senyuman Malaikat- Malaikat kecil Itu
Aku sangat menyukai Senyuman, bentuk bibir saat tersenyum, orang yang tersenyum, dan segala hal tentang senyuman itu. Semoga saja aku termasuk orang yang murah senyum, senyum kan sedekah.
Malaikat Kecil Pertama
Aku Mengenalnya ketika saat itu aku tidak sengaja berdiam lama sekali di Masjid kampusku, aku sudah lupa kenapa hari itu aku betah sekali di kampus, padahal aku tidak sedang melakukan apa- apa, tiba- tiba 2 orang anak kecil datang ke masjid lengkap dengan mukena mereka. Mereka menyapaku, akupun balik menegur mereka, aku bertanya kenapa mereka sore begini ke masjid, katanya mereka mau mengaji, sambil menunggu ustadzah mereka datang akhirnya mereka bercerita banyak hal kepadaku sampai akhirnya si Kecil bertanya.
"Kakak, di rumah ta ada Televisi?"
"Ada, kenapa? Dirumah ta iya?"
"Tidak ada kakak, listrik juga tidak ada"
"Hah? Dimanaki tinggal adek? Jadi kalau malam?"
"Itu kak, yang disana (sambil menunjuk ke arah rumahnya), kalau malam pakai lampu minyak ki kakak, mauka juga nonton televisi"
Aku sering melewati rumahnya, bukan! itu sebenarnya lebih bisa dikatakan gubuk daripada rumah, karena dindingnya hanya terbuat dari bekas-bekas seng yang sudah tidak terpakai lagi, tapi aku tidak menyangka kalau dirumahnya belum ada listrik. Aku suka sekali dengan mereka, mereka banyak bercerita segala hal tentang pengalaman mereka yang mampu membuatku tertawa bersama, mereka begitu ceria dan bersemangat hampir setengah jam kami bercakap- cakap tentang kehidupan mereka dan sekali lagi Aku sangat menyukai Senyuman mereka, senyuman polos masa kanak- kanak yang belum tersentuh oleh masalah apapun.
Malaikat Kecil Kedua
Aku sering kali melihatnya di lampu merah Fly Over ketika aku melewatinya dan bertepatan dengan lampu merah yang kuhadapi. Mereka adalah gadis kecil penjual koran yang sering aku lihat. Pertama sekali menyapanya ketika waktu itu lampu merah yang kuhadapi lumayan lama, dia melihatku akhirnya aku menyapanya dan sedikit berbincang- bincang seadanya, sampai akhirnya lampu hijau dan aku berpamitan pergi, kali itu aku pikir aku tidak akan bertemu lagi dengan mereka, tapi akhirnya beberapa hari kemudian aku melihat mereka tapi tak sempat mengobrol banyak karena aku langsung diburu oleh lampu hijau.
Mereka hanya tersenyum ketika aku memanggil mereka.. Sekali lagi Aku suka dengan senyuman mereka. Tetap bersemangat walau harus berusaha menguras tenaga untuk menjual koran, Oh iya Aku sempat tanya apa mereka bersekolah dan alhamdulillah mereka ternyata sekolah.
Malaikat Kecil Ketiga
Mereka adalah tetangga- tetangga kecilku, yang akan terus menjadi fans setiaku. Ketika aku pulang kampus atau pulang dari manapun, mereka akan setia terus menyambutku dengan senyuman dan sapaan mereka.
" Kakak Fitrah!"
" Kakak Pitera! "
Saat mereka memanggil, saya yang tadinya pegal jadi langsung kembali bersemangat dan terseyum. Duh ... Para malaikat kecilku. Itulah Sedikit cerita tentang senyuman malaikat- malaikat kecil yang senantiasa membuatku semangat dan tersenyum kecil ketika memikirkan mereka.
Semoga malaikat2 kecil itu nantinya menjadi malaikat2 besar yg berguna bagi sesama :)
ReplyDeleteIya Aamiin.......
Deletekak firah kok ndak bawa ole2 ..heheh
ReplyDeletehehehe........ Aduh Lupa ^^
Deletekak fitrah minta coklat dunk...
ReplyDeleteKHem... Uangnya mana?? nanti kakak belikan terus dikasih deh ke halak ^^
Deletesemoga saja aku akan menjadi malaikat keempat untukmu hihihiii...!
ReplyDeletemmmm nice.
ReplyDeletesalam kenal aja ya
tolong follbeknya... :)))
blogwalking.
mereka bukan hanya malikat kecl yang sellu tersenyum dengan segala kehendak/takdir Allah ,tetapi akan selalu membuat senyum kedua orang tua nya,teman-teman nya,dan orang-orang di sekitar nya ,karna merekalah malaikat-malaikat kecil yang mengerti arti kata "senyum itu sodaqoh"indah bkn kata-kata ini bila di dengar,salam kenal......bahagia itu indah.
DeleteIya mas... Masya Allah sekali ^^
Deletewah mantap tu si anak kecil. tapi menurutku emang bagus ga ada lampu, jadinya malam ngaji dan berbagai aktifitas lainya. kalau ada listik, jadi malas dan kebanyakan noton tv, malah ga bermanfaat. ya ada untungnya juga mereka.
ReplyDeleteIya sih... Tapi, gak bisa ngebayangin deh kalau malam kayak bagaimanaa....
Delete:: Semangat!! ::
wah asik ya itu di penuhi dengan banyak malaikat kecil. btw yang pertama itu bahasa apa ya? ko asing bagi saya? di luar jawa ya?
ReplyDeleteBahasa Makassar ^^
Deletekisah yang mengharukan.:'(
ReplyDeleteIya ... Tambahan untuk malaikat- malaikat kecil pertamaku... mereka tidak sekolah :(
Delete:: Terima kasih yah sdh berkunjung ^^ ::
MasyaAllah..
ReplyDeletebegitu banyak ya orang-orang yang tidak seberuntung diri kita
mereka masih kecil tapi sudah memiliki jiwa yang besar :) keren
Iye' kakak... :(
Deletesenyuman malaikat kecil, baru senyum ja dah membahagiakan kita apalgi ni yang senyum malaikat.
ReplyDeletehehehe iya ^^
DeleteMalaikat kecil = anak- anak manis ^^
subhanallah.. mereka calon penerus perjuangan :)
ReplyDeleteIya ^^
Deletesenyuman para malaikat kecil bagaikan embun,...senantiasa menyejukkan hati..... :)"
ReplyDeleteIya mbak' e ^^
Deletebagai Embun .........
yyay..take a smile :) ^^
ReplyDeleteyey... yey.... Take a smile ^^
DeleteHeheheh............
Malaikatnya masih pengen sekolah tuh ya sob :)
ReplyDeleteIya ^^
Deletecerita tentang senyum dari malaikat malaikat kecil... semoga malaikat kecil nya bisa tumbuh dan besar menjadi malaikat bagi negara dan bangsanya...
ReplyDeleteAamiin..... ^^
Deletesangat.. menyentuh sekali.. dengan hati..
ReplyDeletePunya bakat nulis mbak, hehe
ReplyDeleteDitunggu kunjungan baliknya ya http://www.blog-daslen.com/
Blogwalking...