Hari Ahad, 16 April 2023 yang bertepatan pada malam ke 26 Ramadan 1444 H yang lalu, kami sekeluarga memtuskan untuk ikut berbuka puasa di Masjid Al Markaz Al Islami Makassar. Pengalaman itu merupakan pengalaman yang baru untuk kami, karena sebelumnya kami belum pernah merasakan sensasi berbuka puasa dan melaksanakan sholat tarawih di masjid yang menjadi kebanggaan warga Makassar tersebut.
Saya pribadi selama kurang lebih 30 tahun menjadi orang Makassar, baru di tahun ini saya merasakan pengalaman berharga tersebut. Pengalaman yang sangat luar biasa dan akan menjadi sebuah kenangan yang tidak akan terlupakan kelak.
Sekilas Tentang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
Masjid Al Markaz Al Islami Makassar adalah masjid yang terletak di pusat kota Makassar. Masjid ini terdiri dari 3 lantai yang berbahan dasar batu granit, saat ini masjid Al Markaz menjadi pusat pengembangan agama Islam terbesar dan termegah di Provinsi Sulawesi Selatan. Majid Al Markaz terletak di jalan Masjid Raya Makassar.
Lantai pertama menjadi pusat ekonomi masjid ini dengan banyaknya outlet yang menawarkan pakaian muslim, dan juga terdapat satu ruangan besar yang disewakan untuk acara-acara keagamaan yang ingin di adakan di masjid ini ataupun bisa dugunakan bagi masyarakat yang ingin mengadakan walimah pernikahan di ruang serbaguna masjid Al Markaz ini. Lantai dua dan lantai tiga fokus digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan--terutama untuk sholat dan kajian.
Pengalaman Buka Puasa di Masjid Al Markaz
Kami (Saya, suami, bapak, mama, adekku, dan D SAF) berangkat dari rumah sekitar pukul 17.00 WITA, perjalanan kami memakan waktu kurang lebih 40 menit, kami sampai di masjid Al Markaz sekitaran pukul 17.45 WITA, masih ada waktu sekitar 25 menit sebelum waktu berbuka puasa tiba.
Sebelum masuk ke dalam masjid kami masih menyempatkan untuk berfoto di pelataran masjid--heheh kami ingin mengabadikan momen langka ini, belum tentu tahun depan kami punya kesempatan yang sama untuk kembali merasakan pengalaman berbuka di masjid ini.
Berfoto sebelum masuk ke dalam masjid |
Lima menit menjelang berbuka kami masuk ke ruang serbaguna masjid ini--tempat buka puasa bersama dilaksanakan, kami dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, jadi saya berpisah dengan bapak, adekku dan anak-anakku, karena saya dan mama mengambil tempat di bagian perempuan. Kami dibagikan bingkisan takjil yang isinya beragam (Punyaku berisi 3 butir kurma, 1 air miniral gelas, 1 buahvita, dan 2 buah kue).
Setelah kami mengambil tempat duduk, ada kajian singkat KULTUM (Kuliah Tujuh Menit) yang diisi oleh panitia masjid, setelah KULTUM selesai, saatnya untuk bershalawat bersama dan akhinrya adzan magrib tanda waktu berbuka berkumandang.
KULTUM sebelum berbuka |
Setelah memakan takjil kami naik ke lantai dua untuk melaksanakan sholat magrib secara berjamaa'ah, setelah sholat magrib, panitia masjid membagikan kepada jema'ah kupon untuk makan malam (Nasi Kotak dan Air Miniral) yang di ambil di lantai satu. Kami makan di pelataran masjid secara bersama-sama, Masyaa Allah walau sederhana tapi kami sangat menikmati momen tersebut.
Menara Masjid |
Setelah makan kami meluncur ke luar masjid, di bagian pelataran masjid yang khusus dijadikan seperti pasar malam--banyak penjual pakian, mainan, dan makanan. Saya sebenarnya mencarikan baju jubah untuk D SAF, sayangnya harganya agak mahal dengan kualitas yang jelek, jadi kami memutuskan untuk tidak membeli jubah tersebut. Hanya adekku yang membeli baju kaos di sana.
Menyempatkan berfoto di depan masjid |
Setelah berkeliling, adzan sholat Isya berkumandang, akhinya kami semua berwudhu dan naik kembali ke lantai dua untuk melaksanakan sholat Isya yang dirangkaikan dengan sholat Tarawih bersama.
Pasar di pelataran masjid |
Pengalaman Sholat Tarawih di Masjid Al Markaz
Satu hal yang menjadi keluhan saya sebagai jema'ah di masjid tersbut adalah suasana panas yang kami rasakan, saya tidak tahu kenapa di lantai dua masjid tersebut sangat panas--bagian akhwat (perempuan), tapi memang di masjid Al Markaz tidak menggunakan AC hanya mengandalkan kipas angin. Karena merasa kepanasan akhirnya saya dan mama pindah posisi di bawah kipas angin, hehehe.
Kondisi di lantai 2 masjid |
Ceramah agama yang dibawakan setelah Isya cukup singkat--mungkin hanya sekitar 15 menit, sehingga sholat tarawih bisa cepat dilaksanakan dan cepat selesai--sholat tarawih dan witir selesai sebelum jam 21.00 WITA. Setalah sholat selesai kami langsung pulang ke rumah.
Penutup
Alhamdulilllah saya sangat bersyukur bisa merasakan pengalaman tersebut, walau saat pembagian makanan dan makan di pelataran masjid rasanya kami seperti pengungsi, hehehe, tapi Masyaa Allah pengalaman tersbut sangatlah berharga apalagi kami melakukannya bersama dengan keluarga tercinta.
Untuk teman-teman yang kebetulan membaca pengalaman saya ini, mungkin kalian bisa mengagendakan buka puasa dan tarawih berjama'ah di Masjid Al Markaz Al Islami. Atau adakah dari kalian yang punya pengalaman yang sama dengan saya? mungkin kalian juga bisa berbagi cerita, hehehe.
Bonus: Foto suami berlatar masjid Al Markaz Al Islami Makassar |
Post a Comment