Hampir sebulan saya menghilang dari dunia tulis menulis, alasannya klise--sebulan ini saya disibukkan dengan kegiatan PembaTIK Level 3, dan satu hal yang saya pelajari dari kegiatan PembaTIK ini adalah bagaimana kami sebagai guru dapat berinovasi dalam pembelajaran melalui pembelajaran berbasis teknologi. Dalam pembelajaran itu kami diajarkan untuk membuat media pembelajaran audio, video, media interaktif dan game edukasi.
Satu hal lagi yang saya pelajari adalah berkreasi menciptakan video menggunakan aplikasi CapCut. Aplikasi ini sebenarnya sangat populer bagi para konten kreator TikTok ataupun Reels Instagram dan Youtube, sayangnya sejak awal saya sudah memberikan "Label" pada diri saya pribadi bahwa saya adalah generasi milenial yang sepertinya tidak cukup ahli dalam berkonten menggunakan video.
Tapi sebulan ini saya memaksakan diri untuk belajar sedikit demi sedikit berbagai fitur dalam aplikasi CapCut dan membuat satu dua video sederhana. Dan ternyata saya sangat menyukai tantangan baru ini, hehehe ... terbukti dengan akun media sosial saya yang tiba-tiba dibanjiri dengan berbagai konten reels.
Berkreasi dengan Konten Pembelajaran
Oh iya satu hal yang mungkin juga memicu saya untuk akhirnya memberanikan diri berkreasi dengan video adalah saya sangat terinspirasi dengan beberapa guru konten kreator di instagram yang sangat kreatif dan memberikan pengalaman serta ilmunya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menyenangkan melalui video reels yang sangat inspiratif, salah satu dari mereka adalah teman kelas saya di bangku kuliah dulu, Masyaa Allah.
Lalu lewat inspirasi tersebut, akhirnya saya mulai memberanikan diri untuk membuat video pertama saya lewat pembelajaran di kelas yang saya anggap menyenangkan, hehehe. Walau video tersebut masih jauh dari kata sempurna, dan viewersnya juga masih sangat sedikit--biasanya hanya dinonton oleh kurang lebih 50an akun dan paling banyak sampai 300an akun--masih sangat jauh dari kata FYP, hehehe. Tapi balik lagi, bahwa tujuan awal saya membuat video bukan untuk terkenal, tetapi ingin menantang diri--keluar dari zona nyaman dan mulai mempelajari keterampilan baru yaitu membuat video yang menarik untuk ditonton.
Berkreasi Membuat Game Edukasi
Masih tentang pembelajaran yang saya ikuti di PembaTIK Level 3, yang tugas akhirnya adalah membuat media ajar--bisa memilih antara audio, video, media interaktif ataupun game edukasi. Saya akhirnya tertantang untuk memilih membuat tugas akhir antara media interaktif atau game edukasi. Ada banyak aplikasi ataupun software yang bisa digunakan untuk membuat media tersebut, sebenarnya saya ingin menginstall aplikasi Smart Apps Kreator--salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh pembuat game edukasi, sayangnya laptop yang saya miliki sudah tidak mampu menampung beban, hehehe.
Akhirnya saya memilih untuk menggunakan aplikasi yang saya kuasai saja dan tentunya tidak membebani laptop karena bisa di akses lewat website yaitu canva.com, dan ternyata membuat game edukasi lewat canva sangat menyenangkan--saya yang selama ini hanya menggunakan canva sebagai tempat membuat media ajar dan juga video, ternyata bisa meng-eksplor lebih jauh lagi aplikasi canva ini dengan membuat game edukasi.
Game edukasi yang saya buat khusus untuk anak kelas 1 SD dengan nama "Ayo Belajar Angka!" Yang isinya adalah pembelajaran sekaligus permainan angka dengan belajar menghitung 1 sampai 10 dan juga belajar penjumlahan sederhana. Game edukasi itu menurut anak-anak saya--kakak Fatih dan adek Fayyad cukup seru, tentunya anak-anak saya-lah yang lebih dahulu mencoba bermain dari game edukasi yang saya buat, sebelum mempublikasikannya ke anak didik saya.
Penutup
Sebulan ini cukup menyenangkan, ada banyak hal baru yang saya pelajari, yang tentunya memaksa saya untuk keluar dari zona nyaman. Satu lagi yang mau saya jajal, selain dunia tulis menulis, yaitu dunia per-videoan--semoga semangat saya selalu menyala, sebab kadang kala memulai sesuatu itu sangat mudah tapi mempertahankan semangat itu yang sangat susah.
Post a Comment