Pernah punya pengalaman mendapatkan perlakukan kurang menyenangkan dari orang lain? Pernah direndahkan karena dari keluarga yang miskin? Pernah dianggap tidak tau apa-apa? Pernah diejek karena fisik yang kurang cantik dan gemuk?
Kita sama--saya juga pernah mendapatkan semua perlakuan yang saya sebutkan diatas. Saya lahir dari keluarga yang kurang mampu, saat masih kecil dulu bapak hanya pekerja lepas, dan saat saya masuk SD bapak hanya berprofesi sebagai tukang becak. Menjadi anak tukang becak tentunya akan menjadi bahan ejekan--akan ada teman yang mengejek profesi bapak dan mengatai saya sebagai anak miskin.
Tapi .. Entah kenapa saya menjadikan semua ocehan merendahkan dari teman-teman saat itu sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik dari mereka. Saat SD saya juga bukan anak yang cantik--sampai sekarang sih ini, hehehe dan satu lagi saya itu gemuk, sehingga kadang kala menjadi bahan bercandaan teman-teman--paling seringnya diejek sebagai gajah.
Semua hal itu justru memotivasi saya untuk menjadi anak yang "Lebih Pintar" ketimbang sebagian dari mereka. Sehingga walau saya anak yang miskin dan jelek, mereka tetap bisa menghargai saya sebagai anak yang pintar--walau saya tidak pernah menjadi si nomor satu di kelas.
Saat SMP pun seperti itu, saya selalu tahu diri bahwa saya mungkin tidak akan bisa bergabung dengan kumpulan anak populer di sekolah, tapi saya tidak suka dengan ejekan-ejekan yang merendahkan harga diri saya, maka satu-satunya jalan agar mereka--teman-teman saya sedikit menghargai keberadaan saya adalah dengan menjadi sosok "teman" yang bisa diandalkan saat kerja kelompok dan untuk menjadi hal tersebut, saya harus masuk ke dalam golongan siswa yang pintar dikelas.
Saat SMK saya malah masuk ke sekolah swasta yang 80% muridnya adalah anak-anak dari keluarga menengah keatas, hehehe. Tapi beruntungnya saya, karena di SMK inilah saya mendapatkan teman-teman yang sangat luar biasa, teman-teman yang tidak memandang kaya-miskin seseorang. Di masa SMK ini saya tidak pernah merasakan ada seorang teman yang merendahkan saya karena status ekonomi keluarga saya, sehingga saya merasa kalau saya tidak harus membuktikan sesuatu ke mereka.
Di dunia kerja pun seperti itu, jika ada yang merendahkan maka jalan terbaik yang saya pilih adalah menjadikan cemohan itu sebagai pemicu semangat saya dalam membuktikan diri ke arah yang lebih baik. Sekali lagi saya tidak suka jika orang lain merendahkan saya--siapa juga yang suka? heheheh. Tapi daripada membenci orang tersebut, saya lebih memilih untuk membuktikan diri sampai orang yang mencemoh itu dapat menutup mulut dan menghargai keberadaan saya.
Cara Mengubah Pengalaman Negatif Menjadi Motivasi
Cara terbaik untuk mengatasi perlakuan kurang menyenangkan dari orang lain adalah dengan menjadikannya sebagai pemicu semangat untuk menjadi yang terbaik, cara ini ternyata adalah pendekatakan yang positif untuk membantu kita dalam membangun diri dan mengatasi situasi sulit. Adapun beberapa cara untuk mengubah pengalaman negatif menjadi motivasi untuk meraih kesuksesan adalah:
Instropeksi Diri
Saat mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari orang lain, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menginstropeksi diri. Adakah hal yang menjadi faktor kita direndahkan? Adakah sesuatu yang bisa kita perbaiki? Dan instropeksi diri lainnya.
Jadikan Sebagai Tantangan
Lihatlah setiap pengalaman atau perlakuan buruk yang kita terima sebagai tantangan untuk membuktikan diri. Jadikan hal tersebut sebagai pijakan untuk mengambil kesempatan agar bisa bertumbuh dan berkembang sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Jangan Biarkan Hal itu Menghambat Diri Kita
Walau ketika mendapatkan perlakukan buruk itu kita merasa sedih atau bahkan marah, tapi usahakan agar tidak membiarkan emosi negatif menghambat kemajuan kita. Jadikan energi itu sebagai dorongan untuk menjadi lebih baik.
Buktikan dengan Tindakan
Daripada marah, sedih dan membalas dengan perlakuan yang sama, langkah yang lebih baik adalah dengan menunjukkan kepada diri sendiri dan orang lain--terutama orang yang merendahkan kita, bahwa kita bisa menjadi yang terbaik dan dapat mengambil tindakan positif dari semua ejekan yang kita dapatkan.
Percayai Diri Sendiri
Terakhir adalah yakinlah dengan diri kita sendiri. Yakin bahwa kita memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang terbaik. Keyakinan dalam diri sendiri inilah yang menjadi hal yang penting untuk mencapai kesuksesan di kemudian hari.
Penutup
Tetap ingat bahwa semua proses untuk menjadi yang terbaik ini mungkin saja memakan waktu dan usaha yang lebih, tetapi dengan tekad dan semangat yang kuat, kita bisa mengubah perlakuan kurang menyenangkan yang kita dapatkan dari orang lain menjadi pemicu untuk mencapai yang terbaik dalam hidup kita. Jika bukan kita yang mengontrol perasaan dan cara berpikir kita, maka siapa lagi yang dapat? Jika bukan kita yang ingin mengubah diri, maka siapa lagi yang bisa? Yakinlah dengan diri sendiri, dan buktikan bahwa kita bisa menjadi yang terbaik.
Post a Comment