Bulan Ramadan sudah memasuki hari 5, apakah saya harus bilang "Tidak terasa yah ... Hahahah" Tapi benar, tidak terasa kita sudah hampir masuk di pertengahan bulan---10 hari lagi, hehehe. Bagaimana Ramadan kalian di 5 hari ini? Puasanya masih full kan? Bagaimana bacaan Al-Qur'annya? Bagaimana sholat-sholat sunnahnya? Saya harap semuanya masih semangat dengan kebaikan di lima hari awal Ramadan ini dan akan terus membara hingga akhir Ramadan.
Oh iya, apakah ada yang sudah pernah terlambat bangun sahur? Atau bangun di waktu-waktu akhir sahur? Hahaha ... rasanya belum ada yah---masih 5 hari soalnya, Alhamdulillah saya juga belum pernah bangun kesiangan. Tapi eh tapi, di waktu sahur saya memang tidak pernah dirempongkan dengan kegiatan memasak. Karena apa? Karena sebelum Ramadan saya sudah menerapkan Food Prep sehingga kegiatan masak di waktu sahur dan menjelang berbuka menjadi lebih praktis.
Sahur sendiri adalah berkah. Rasulullah sangat menganjurkan kita untuk bangun sahur walau itu hanya menenggak segelas air. Sahur adalah waktu makan sebelum terbit fajar, sahur bertujuan untuk mengisi energi kita sehingga sanggup berpuasa seharian hingga matahari terbenam.
Bagi ibu rumah tangga seperti saya, momen sahur ini kadang penuh dengan kebimbangan, hahahah. Bukan hal mudah menentukan menu sahur untuk esok hari, belum lagi harus bangun di waktu yang lebih pagi untuk masak dan menyiapkan menu sahur. Tapi tenang saja selalu ada solusi untuk tiap masalah, bukan? dan seperti yang sudah saya tuliskan di atas bahwa solusi saya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan food prep.
Menjadi Efisien dengan Food Prep
Salah satu kunci sukses dalam menyiapkan menu sahur yang tidak ribet adalah dengan menerapkan Food Prep atau bahasa Indonesianya persiapan makanan. Food Prep ini dapat menghemat waktu, uang dan tenaga, kita juga dapat memastikan bahwa menu Ramadan yang kita sajikan di meja makan adalah menu makanan yang sehat.
Saya sendiri melakukan food prep dua hari sebelum memasuki bulan Ramadan, tepatnya di hari Ahad tanggal 10 Maret kemarin---sebenarnya saya bersiap untuk puasa di hari Senin, tapi ternyata Pemerintah memberikan pengumuman kalau puasa baru dimulai di hari Selasa, 12 Maret. Kebetulan hari Sabtu adalah hari pasar di desa kami, maka di hari Sabtu itu saya sudah membeli beberapa keperluan terutama bumbu-bumbu dapur seperti perbawangan, dll. Untuk protein hewani, kami menyiapkan telur, ikan dan ayam yang biasanya kami pesan di mas langganan kami. Makanya untuk protein hewani kami tidak pernah menyetok banyak karena mas langganan biasanya lewat tiap 2 hari sekali.
Apa itu Food Prep?
Food Prep adalah merencanakan, menyiapkan dan menyimpan makanan dalam jumlah tertentu. Kita menyimpan beberapa makanan dalam wadah yang sesuai untuk dikonsumsi di kemudian hari. Caranya adalah dengan;
Buat Rencana Menu
Langkah paling awal untuk melakukan food prep adalah dengan membuat daftar menu makanan yang ingin kita buat untuk seminggu kedepan---waktunya bisa disesuaikan. rencanakan menu sesuai dengan kebutuhan menu keluarga kita sendiri---dan ini adalah preferensi pribadi. Karena masing-masing keluarga biasanya punya menu andalannya masing-masing.
Buat Daftar Belanja
Setelah menentukan menu, langkah selanjutnya adalah membuat daftar belajaan dari menu yang telah kita buat sebelumnya. Daftar belanja ini bertujuan agar kita belanja secukupnya saja sesuai dengan menu yang telah kita rencanakan agar tidak ada bahan makanan yang mubassir.
Melakukan Persiapan Bahan
Setelah belanja, mulailah untuk mempersiapkan bahan-bahan makanan yang telah kita beli tadi. Misalnya, sayuran kita potong-potong dan masukkan dalam wadah kedap udara. Ikan kita bersihkan dan potong lalu bumbui dan masukkan dalam wadah. Step terakhir ini bertujuan untuk memudahkan kita saat waktu memasak tiba, jadi kita sisa cemplang-cemplung bahan tanpa harus mulai dari awal. Praktis dan tidak ribet sama-sekali.Sentuhan Akhir Food Prep Ala Saya
Jadi, untuk saya sendiri, biasanya hanya menerapkan food prep per dua hari. Food Prep yang agak lama mungkin hanya di bagian perbumbuan---yang saya siapkan tiap sepekan. Tapi untuk sayur, dan protein hewani---kecuali telur yang kami beli per rak. Semua saya siapkan per dua hari.
Sayuran yang sudah saya beli saya potong-potong terlebih dahulu sesuai dengan peruntukkannya lalu masukkan dalam wadah kedab udara yang telah saya lapisi tisu. Untuk ikan dan ayam terlebih dahulu saya bersihkan lalu bumbui sederhana dan masukkan wadah. Lalu untuk perbawangan saya sudah kupas terlebih dahulu dan masukkan juga dalam wadah.
Ada beberapa ibu rumah tangga yang menyiapkan 3 macam bumbu dasar---merah, kuning dan putih. Tapi untuk tahun ini saya menskip bumbu dasar ini karena pengalaman setahun yang lalu, ternyata bumbu dasar ini kurang laku, hahaha .. Makanya untuk tahun ini saya hanya mengupas perbawangan dan memasukkannya di wadah.
Keluarga kami sendiri tidak pernah membuat takjil, karena Pak Suami dan anak-anak selalu berbuka di masjid, jadi saya tidak menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan takjil tahun ini. Tahun lalu saya juga menyiapkan air gula merah sebagai bagian dari food prep untuk memudahkan saya membuat takjil, tapi tahun ini saya juga menskipnya karena saya rasa saya tidak memerlukannya.
Food Prep: Rahasia Masak Tanpa Ribet Saat Berbuka dan Sahur
Jadi selama 2 tahun menyiapkan food prep---saya sendiri baru sadar dengan metode ini setahun yang lalu, saya betul-betul merasakan kepraktisannya dan membantu saya untuk lebih menghemat waktu. Selain di bulan Ramadan, saya juga selalu menerapkan food prep ini di hari-hari lain, karena sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus sebagai ibu bekerja, waktu memasak yang lebih singkat amat sangat membantu saya.
Untuk bulan Ramadan ini, Food Prep seperti biasanya menjadi andalan saya, jadi saat waktu sahur saya baru bangun di jam 03.30 lalu sholat malam sampai pukul 04.00 dan baru mulai memasak di pukul 04.00 itu. Apakah saya terlambat menyiapkan menu sahur? tentu saja tidak, walau saya baru mulai masak di jam 04.00, menu sahur sudah bisa terhidang di meja makan pada pukul 04.15 paling lama---tergantung menu makanan yang saya siapkan. Masyaa Allah, praktis sekali yah, heheheh.
Begitupun saat waktu masak untuk berbuka, saya baru masuk di dapur saat pukul 17.00, memasak sekitar 30 menit, lalu menyiapkan menu berbuka setelahnya di tempat makan. Lalu menggunakan waktu 30 menit mendekati waktu berbuka untuk berolahraga, heheheh.
Penutup
Jadi itulah sedikit pengalaman saya di lima hari pertama bulan Ramadan dan strategi yang saya gunakan untuk mengatur makanan sahur dan berbuka yang lebih efisien, praktis dan menghemat waktu. Penerapan food prep membuat waktu memasak menjadi lebih singkat. Metode ini sangat membantu saya agar tidak terlambat menyajikan menu sahur dan berbuka bahkan masih memiliki waktu untuk melakukan aktivitas lain seperti olahraga, hehehe.
Penerapan Food Prep selama bulan Ramadan sangat membantu dalam proses persiapan makanan untuk sahur dan berbuka puasa serta memungkinkan kita untuk tetap menjalankan ibadah dengan semangat dan tanpa terlalu banyak terbebani dengan urusan dapur.
Semangat untuk semua ibu-ibu di dunia yang selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga di bulan Ramadan ini, semoga lelah kita berbuah pahala, Aamiin.
Post a Comment