Judul: Negeri Para Bedebah
Penulis: Tere Liye
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: Gramedia
Jumlah Halaman: 440 Halaman
Nomor ISBN: 978-979-22-855-29
Novel ini saya dapatkan secara gratis di "Google Play Book", saat sang penulis Bang Tere Liye membagikannya secara gratis di laman Instagramnya di bulan Februari yang lalu---saat masa panas setelah Pemilu 2024. Sebagai salah satu pengagum tulisan beliau, saya sangat bersyukur dan langsung meluncur ke Google Play Book untuk mendownloadnya.
Buku ini pernah saya baca sebelumnya saat saya masih berstatus mahasiswa di tahun 2013 kalau tidak salah---saya sudah lupa, selain buku ini, buku lanjutannya pun saya sudah baca sampai di novel "Pergi", saat itu sisa Novel "Pulang Pergi" yang belum saya baca, karena baru diterbitkan dan saya belum mendapatkannya di perpustakaan.
Tapi berhubung sudah satu dekade sejak saya membaca novel ini, maka saya sudah lupa-lupa ingat tentang alurnya, yang saya ingat hanya si Thomas atau Tommy--pemeran utama dan Bank Semesta yang ingin dia selamatkan, saat membaca buku ini kembali, ada beberapa adegan yang sempat terlintas di kepala saya yang saya pikir akan ada ternyata tidak ada, hehehe---kayaknya adegan yang terlintas itu dari novel setelah ini.
Sinopsis
Tampilan Novel Negeri Para Bebedah di "Google Play Book" |
Thomas adalah seorang konsultan keuangan profesional yang sangat terkenal di kalangan dunia keuangan internasional, ia bahkan sering diundang untuk menjadi pemateri di seminar keuangan dunia, selain sebagai konsultan keuangan, ia juga adalah seorang petarung yang handal---dengan bergabung dengan klub petarung di Jakarta.
Ia berusaha untuk menyelamatkan Bank Semesta milik omnya, Om Liem. Penyelamatan ini harus bisa dia selesaikan hanya dalam waktu dua hari---jadi alur dari novel ini hanya bercerita tentang dua hari saja---hari Sabtu kisahnya bermula dengan kepulangan Thomas dari konfrensi keuangan dunia dan hari Senin kisahnya selesai dengan penyelamatan Bank Semesta, luar biasa Bang Tere Liye ini bisa menyajikan kisah 2 hari menjadi novel setebal 400an halaman.
Usahanya untuk menyelamatkan Bank Semesta tidak mulus begitu saja, ada banyak tantangan dan rintangan yang datang bertubi-tubi, yang menjadikannya seperti penjahat kelas kakap yang begitu luar biasa bisa kabur dengan berbagai macam cara dari kejaran polisi yang ternyata kepala polisinya adalah orang yang telah membuat kedua orang tuanya meninggal dunia.
Ada banyak adegan aksi dalam novel ini, ini juga didukung oleh pengambangan karakter sang tokoh utama yang digambarkan sebagai seorang petarung, juga banyak bagian di novel yang menampilkan kecerdasan Thomas dalam menghadapi setiap rintangan yang ia alami.
Tapi pada akhirnya usahanya yang penuh rintangan tidak sia-sia, karena Bank Semesta akhirnya bisa diselamatkan, walau di akhir bab ada banyak plot twist yang tidak terduga---bahkan untuk saya yang sudah pernah membaca novel ini masih saja dibuat terkejut, heheheh.
Dan, jangan heran kalau kita akan dibuat penasaran dengan kelanjutan dari kisah Thomas yang ternyata masih berlanjut di Novel Negeri di Ujung Tanduk. Saya sendiri masih dibuat penasaran untuk kembali membaca Novel Negeri di Ujung Tanduk kelanjutan dari novel ini.
Para Tokoh dan Alur Novel Negeri Para Bebedah
Selain sang tokoh utama Thomas yang digambarkan sebagai seorang konsultan keuangan yang sangat cerdas, petarung hebat dan punya pemikiran yang cepat, ada juga Om Liem---pusat semua masalah, hahahah ... Om dari Thomas pemilik Bank Semesta, sang pebisnis ulung. Ada juga sosok Opa yang digambarkan sangat bijak dan sering memberikan berbagai pengalaman dan pengetahuan kepada sang tokoh utama---saya sendiri paling suka membaca bagian dari kisah-kisah Opa di novel ini.
Lalu ada Maggie, staff kantor Thomas yang selalu dapat diandalkan. Ada Rudi, sang polisi teman petarung Thomas di klub petarung yang selalu membantu Thomas dalam setiap rintangan yang ia hadapi. Ada Julia, wartawan cantik, yang diawal kisah diceritakan sempat sangat tersinggung oleh sikap Thomas yang merendahkannya tapi berbalik menjadi teman dan siap membantunya untuk menyelamtkan Bank Semesta. Ada juga Kadek, sang nahkoda kapal yang digambarkan sebagai orang yang sangat setia dan pintar masak, hehehe.
Itu tadi tokoh-tokoh protagonisnya, sedangkan tokoh antagonisnya adalah Sang Perwira Polisi yang bernama Tunga dan Peninggi Kejaksaan yang bernama Wusdi, wihhh ... dua orang inilah yang menjadi penyebab kedua orang tua Thomas meninggal dunia di masa lalu, dan dua orang ini pulalah yang berusaha menghalangi Thomas untuk menyelamatkan Bank Semesta di masa kini dengan mengandalkan kedudukannya yang tinggi sehingga bisa memerintahkan anggota kepolisian untuk mencegah Thomas menyelamatkan Bank Semesta.
Lalu ada sang otak dari semua kejahatan, bos yang memberi perintah kepada Tunga dan Wusdi, dialah Shinpai, tapi karakter ini tidak banyak muncul dalam novel hanya muncul saat Thomas menghadapi nasabah Bank Semesta dan muncul di akhir kisah sebagai plot twist---seingat saya karakter Shinpai ini banyak muncul di novel kelanjutan kisah ini, novel Negeri di Ujung Tanduk.
Satu lagi yang tak kalah bikin kaget, adalah karakter Ram yang awalnya digambarkan sebagai staff Om Liem yang sangat setia, dia adalah kaki tangan dari keluarga Om Liem yang dibesarkan dan disekolahkan oleh Om Liem, tapi ternyata pengkhianat besar---ternyata selama ini dia adalah kaki tangan Shinpai dan dialah yang selalu melaporkan kepada Tunga keberadaan Thomas sehingga selalu ketahuan.
Penutup
Sejak novel "Hafalan Sholat Delisa" saya sudah jatuh cinta dengan novel-novel karya Bang Tere Liye, dulu waktu jadi mahasiswa Novel Bang Tere adalah novel yang selalu menjadi langganan pinjaman saya di perpustakaan. Tapi semenjak kerja, menikah dan punya anak waktu saya untuk membaca buku menjadi sedikit dan sama sekali tidak pernah menyentuh novel.
Saat melihat Bang Tere membagikan link untuk mendonwload buku ini, saya menjadi sangat bersemangat karena saya tahu walau saya sudah pernah membacanya, buku ini tetap akan memberikan sesuatu yang baru kepada saya.
Novel ini mengajak kita berpikir tentang ada beberapa orang di dunia ini yang memegang kekuasaan, tetapi dengan kekuasaan itu ia dengan mudah melakukan hal keji untuk kepentingannya sendiri. Novel ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya kepercaayaan, dimana di novel ini kita banyak menemukan pengkhinatan demi pengkhianatan yang dilakukan oleh tokoh antagonis.
Dan oh iya, seperti yang saya tuliskan diatas, saya sangat suka jika alur novel ini kembali ke masa lalu, dimana Opa sedang bercerita dan mengajarkan banyak hal kepada Thomas sang tokoh utama di rumah perisirahatannya. Ada banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran dari kisah-kisah Opa dan ini pulalh yang menjadikan sang tokoh utama punya banyak macam skill dan pemikiran yang cerdas dalam mengambil keputusan yang cepat.
Post a Comment