Bagaimana Juli-mu?

Bismillahirrahmanirrahim

july so far

Hay blog ... hehehe, bulan Juli sudah separuh jalan dan saya masih dilanda kemageran untuk menulis di bulan ini. 3 bulan terakhir ini luar biasa, bulan Mei adalah bulan yang sangat panjang, lalu Juni saya disibukkan dengan persiapan Ujian Sumatif Akhir Semester anak-anak di sekolah dan di pertengahan bulan saya secara tiba-tiba harus balik ke Makassar karena mama masuk rumah sakit.

Dan disitulah hidup saya berputar di sebulan terakhir ini---merawat mama, Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan untuk menjalani peran sebagai seorang anak. Sepekan tarakhir ini, kesehatan mama sudah hampir pulih seperti sedia kala, maka saya baru bisa mengajak keluarga kami untuk berlibur sejenak di pantai sebelum saya balik ke Mamasa.

Liburan yang Sangat Pendek

Pulang Makassar biasanya menjadi momentum bagi keluarga kami untuk berlibur. Qadarallah, liburan kami harus sedikit tertunda dan mepet ke akhir waktu karena hampir sebulan penuh saya merawat mama di rumah sakit dan di rumah. Alhamdulillah, anak-anak juga mengerti dan tidak merengek untuk dibawa jalan-jalan, sehingga kali ini tidak ada moment ngemall untuk mereka, hehehe.

liburan di pantai
Liburan Singkat Bersama Keluarga

Pekan lalu Kakak Fatih baru merengek untuk diajak pergi berenang, Adek Fayyad bilang dia mau berenang ke tempat yang ada pasirnya, maka di hari Jum'at pekan lalu berangkatlah kami sekeluarga beserta Mama, Bapak dan Adekku Imran ke Pantai Angin Mammiri untuk liburan singkat. Kami berangkat agak siang karena anak-anak terlambat bangun, hehehe. Kami baru sampai di pantai sekitar pukul 7 lewat, dan pulang di sekitar pukul 10 pagi sampai anak-anak puas bermain di pantai.

Balik Mamasa di Malam Minggu

Kami memutuskan untuk pulang ke Mamasa di malam Ahad sehingga kami punya jeda sehari untuk beristirahat sebelum kembali ke rutinitas awal---mengajar bagi saya dan Pak Suami dan sekolah bagi anak-anak. Seingat saya di hari Sabtu itu, kami tidak kemana-mana, hanya dirumah karena siang hari itu saya ada pelatihan online (Geminy Academy dari Google). Sore harinya kami ke rumah mertua---rumah Pak Suami untuk berpamitan dengan mama mertua dan kakak ipar.

Kami kembali dari rumah mertua saat azan maghrib berkumandang dan dengan terburu-buru mengejar waktu karena Pak Supir akan menjumput di jam 7 malam, hehehe. Sampai di rumah Makassar, dengan gerakan cepat saya memandikan anak-anak, lalu berpakaian dan siap menunggu Pak Supir. Pak Supir datang di pukul 7 lewat malam itu.

Perjalanan balik kami agak panjang kali ini karena total waktu perjalanan adalah 12 jam---biasanya hanya memakan waktu 10 jam, karena kali ini Pak Supir cukup lama berputar-putar di Makassar mengambil barang dan penumpang. Sampai di Pinrang, qadarallah Kakak Fatih mimisan, dan kami baru sadar saat melihat banyak darah di jaket yang dia gunakan, saat membuka masker .. Masyaa Allah darah mimisannya sudah penuh di bagian mulut dan dagunya. 

Kami sampai di Mamasa di pukul 07.38, perjalanan 12 jam yang melelahkan. Saya langsung menyapu rumah dan rebahan, sementara Pak Suami lanjut beberes dapur dan mencuci baju---Pak Suami memang selalu lincah dan kayaknya tidak pernah capek, sedangkan saya sendiri sudah tepar, hehehe.

Back to Reality

Senin ceria, hehehe. Planningnya kami akan cepat ke sekolah karena ini adalah hari pertama sekolah, Kakak Fatih juga mau mengambil bangku supaya bisa duduk di kursi paling depan, tapi ... eng .. ing .. eng. Saya ketetaran dong, bangun paginya cepat karena memang harus sholat subuh, yang bikin lama adalah moment menyetrikanya, duhh ... luar biasa karena saya menyetrika semua pakaian dari hari senin sampai sabtu, sehingga menyetrika ini baru kelar setelah hampir jam 7, heheheh. Belum memandikan anak, makan, dll.

Akhirnya kami baru sampai di sekolah sesaat sebelum upcara bendera berlangsung, hehehehe. Kakak Fatih sampai malu untuk masuk barisan, jadi saya harus mengantarnya ke barisan---bagus Nak, budaya malu terlambat itu memang penting, hehehe.

Kembali Merencakan Kehidupan

Tiga bulan ini rasanya hidupku hanya berputar di satu siklus yang sama---tidak ada hal menarik yang terjadi. Tahun 2024 sudah separuh jalan dan tidak ada yang spesial di tahun berjalan ini. Maka di pertengahan bulan Juli, saya kembali memutuskan untuk re-start kehidupan di tahun ini dan membuatnya lebih bermakna. Saya mulai dengan kembali mengaktifkan diri untuk mengambil kesempatan belajar di mana saja yang bisa saya tempati belajar.

Untuk menulis, saya tidak muluk-muluk, bisa menghasilkan 10 tulisan tiap bulan rasanya sudah melegakan, hehehe. Target meluncurkan buku solo di akhir tahun masih ada, Insyaa Allah .. tenang saja, saya tidak akan menghilangkan begitu saja mimpi itu, maka dari itu saya tidak terlalu ambisius dengan penerbitan buku antologi tahun ini, karena saya ingin menabung uang untuk self publising buku solo, heheheh, nasip penulis minor yang tidak dilirik penerbit mayor.

Ada beberapa planning lain yang sebenarnya sudah saya sedikit terapkan di beberapa hari ini---sejak pulang dari Mamasa, tapi seperti biasa ketidak konsistenan saya masih merajai, huffff ... Semoga kedepan saya bisa lebih konsisten atas apa yang sudah saya coba lakukan.

Tetap Semangat!!

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕