Bismillahirrahmanirrahim
Semangat memang datang dan pergi, ada waktu dimana kita begitu bersemangat melakukan banyak hal dan dapat fokus pada apa yang ingin kita lakukan tapi di lain waktu kita begitu tidak berdaya dan terperdaya oleh kemalasan yang akhirnya membuat semangat juga ikut melangkah pergi.
Beberapa pekan ini, saya seperti struggel dengan semangat yang saya miliki---lelah mungkin, lalu saya mendapati diri bahwa ternyata semangat yang menurun itu memberikan dampak yang berarti dalam kehidupan saya yang akhirnya hanya berputar di lingkaran yang sama tanpa mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru dan menantang atau tanpa mencoba mengupgrade diri menjadi lebih baik.
Komunitas Menulis: Penyemangat untuk Terus Menulis
Kegiatan menulis termasuk menjadi kegiatan kesekian yang hampir saya tinggalkan, ini dibuktikan dengan ketidakproduktifan saya dalam menulis di beberapa pekan ini. Alhamdulillahnya saya ikut di dua komunitas menulis yang akhirnya menyadarkan saya untuk kembali mengambil posisi dan terus menulis kalau tidak saya akan begitu banyak tertinggal.
KLIP: Kelas Literasi Ibu Profesional
KLIP atau Kelas Literasi Ibu Profesional adalah komunitas pertama yang selalu menjadi reminder saya untuk terus aktif menulis, sebab di tiap bulannya ada target tulisan yang harus di setor yaitu minimal 10 tulisan, kalau dalam 2 bulan berturut-turut kita tidak menyetorkan tulisan, maka kita akan dikeluarkan dari KLIP untuk setahun itu, dan saya tidak ingin dikeluarkan, makanya ini jadi penyemangat utama saya untuk terus menulis.
1M1C: 1 Minggu 1 Cerita
Komunitas berikutnya yang turut memompa semangat menulis saya adalah 1M1C atau 1 Minggu 1 Cerita, di komunitas ini kami harus menyetorkan 1 tulisan tiap pekan, dan kalau kita tidak menyetorkan tulisan sampai 5 pekan berturut-turut, secara otomatis kita akan terkick dari website komunitas, dan saya juga tidak mau terkick, hehehe. Satu yang saya sukai dari komunitas 1M1C ini adalah setiap kita selesai menyetorkan tulisan, maka akan ada notifikasi email penyemangat yang masuk. Pekan ini misalnya saya mendapatkan notifikasi email yang mengatakan bahwa:
"Write what should not be forgetten" --- Isabel Alende
Email dari 1M1C setiap kita selesai setoran yang selalu menjadi penyemangat saya dalam menulis |
Kenapa Kita Harus Terus Menulis?
Kadang saat kemalasan melanda atau saat semangat untuk menulis sedang di titik terendah dan kemageran mendominasi, saya kembali mempertanyakan alasan saya untuk menulis. Saya tidak dibayar untuk kegiatan ini, lalu kenapa saya harus terus menulis? Dan ... selalu ada alasan untuk kembali di kegiatan menulis. Alasan-alasan itu antara lain:
Menulis Semua Pikiran dan Perasaan yang Saya Miliki
Menulis bagi saya bukan sekedar menggerakkan jari diatas keyboard laptop, tapi menulis juga cara saya untuk mengolah rasa. Menulis menjadi tempat saya untuk mengepresikan diri melalui tulisan-tulisan yang menyampaikan pikiran dan perasaan yang saya miliki. Dengan menulis, saya mencoba untuk memeroses setiap pengalaman dan emosi yang saya miliki sehingga keluar menjadi lebih baik dan dengan begitu saya bisa lebih memahami diri saya sendiri.
Itulah sebabnya, tulisan di blog ini sangat beragam dan tidak fokus pada satu niche karena blog inilah tempat saya untuk menuliskan segala pikiran dan perasaan saya. Blog ini menjadi tempat saya untuk mengolah rasa dan emosi yang saya miliki. Maka mengapa saya menamainya "SEPERTI KUPUKUPU", sebab saya berharap bisa mengolah segala emosi itu sehingga kelak saya bisa bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah.
Merekam Setiap Pengetahuan dan Pengalaman
Menulis juga menjadi alasan saya untuk merekam segala pengetahuan dan pengalaman yang dapatkan, Menulis menjadi cara yang saya gunakan untuk mendokumentasikan semua hal yang telah saya dapatkan baik ilmu maupun pengalaman. Maka jangan heran jika di blog ini kalian akan menemukan cerita pengalaman-pengalaman saya yang mungkin bagi pembaca sangat tidak penting, tapi bagi saya menjadi moment yang amat penting. Dengan menuliskannya, saya jadi punya tempat untuk melihat kembali kenangan itu dalam bentuk tulisan.
Writing is Healing: Menulis adalah Terapi yang Menenangkan
Menulis bagi saya adalah obat atau terapi. Di dunia nyata saya termasuk orang yang introvert dan jarang berbicara, maka cara saya untuk menyeimbangkan hidup adalah dengan mengeluarkan jatah kata saya lewat tulisan. Menulis membantu saya untuk memahami diri sendiri dan memahami setiap masalah yang saya dapatkan, seperti yang saya tuliskan diatas, bahwa dengan menulis saya mampu mengolah emosi dengan lebih baik, sehingga berdampak pada psikologis saya yang menjadi lebih baik pula.
Cara Jitu Meningkatkan Semangat Menulis
Tulislah Sesuatu Sekarang Juga
Langkah pertama adalah mulai buka laptop dan mulailah menulis, apa saja, tidak usah kaku harus bagus, harus sesuai dengan EYD, dll. Tulis semau kalian, heheh. Ini yang saya terapkan saat semangat menulis saya sedang di titik terendah. Mulai buka laptop, lalu buka google doc dan mulai menulis ngelantur, nulis kenapa saya jadi malas, kenapa begini dan begitu---seperti curhat melalui tulisan.
Cara ini berhasil di saya, karena biasanya dengan memulai ketikan pertama, maka otak akan otomatis berputar mencari bahan tulisan dan tangan akan mencoba mengikuti ritme otak dengan mulai menari di atas keyboard menuliskan apa yang terlintas di kepala, hehe.
Membaca: Sebab Menulis tanpa Membaca adalah Kesia-sian
Satu yang saya pelajari, adalah saat saya malas membaca, maka saya juga akan malas untuk menulis. Beberapa bulan ini, kegiatan membaca saya juga agak kacau, sehingga ini juga berdampak pada keterampilan menulis saya. Penulis yang tidak memba adakah sia-sia, sebab membaca dan menulis itu adalah kesatuan yang tidak dapat pisahkan.
Bergabung dengan Komunitas Penulis
Ini yang saya tekankan di awal tulisan, bahwa kalau bukan karena bergabung dengan komunitas menulis KLIP dan 1M1C, maka mungkin saja saya tidak akan sekonsisten ini dalam menulis di dua tahun terakhir ini. Mungkin sudah sejak lama blog ini kembali ke dalam mode "Hiatus"
Dengan bergabung di dua komunitas menulis itu, saya jadi punya motivasi untuk terus konsisten dalam menulis---saya jadi punya remainder yang setiap bulan menghantui saya dalam arti yang lebih positif, heheh.
Kesimpulan
Menulis bagi saya adalah proses untuk memahami diri sendiri dengan menuliskan segala perasaan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman yang terjadi dalam hidup ini. Semua hal tersebut, dapat diolah melalui tulisan yang real ataupun dalam bentuk karya fiksi yang lebih mengedepankan kemampuan menulis yang lebih kompleks---dalam bentuk novel, cerpen atau puisi. Menulis adalah proses yang panjang, dari proses tersebut, kita akan selalu belajar.
Akan ada masanya dimana kita merasa buntu---tidak ada ide, tidak ada semangat dan mager minta ampun tapi yang terpenting dari semua itu adalah jangan berhenti, teruslah untuk menulis, terulah membiarkan jari ini menari diatas keyboard dan teruslah berlatih!
Post a Comment