Mengapa Saya Masih Betah Menjadi Blogger di Era Konten Video Pendek?

Bismillahirrahmanirrahim

Mengapa Saya Masih Betah Menjadi Blogger di Era Konten Video Pendek?

Beberapa tahun belakang ini, konten berupa video semakin banyak digemari---dari youtube, lalu semakin berkembang dengan adanya konten video pendek pada Tiktok, Instagram dan Facebook yang semakin populer di masyarakat. Seiring dengan berkurangnya minat literasi, konten video dan video pendek semakin merajai dunia media sosial. 

Belakangan ini saya butuh validasi atas apa yang tetap saya perjuangankan hingga hari ini di tengah gempuran maraknya konten kreator dari Facebook, Instagram dan Tiktok, rasanya menjadi conten writer seperti sudah tidak ada gunanya. Kadang kala saya mempertanyakan ke-eksistensian yang saya miliki.

"Ada gak sih gunanya saya nulis ini?"
"Masih ada gak sih yang suka baca artikel di blog?"

Dan sederet pertanyaan lain yang secara tidak langsung mendorong semangat saya setingkat lebih rendah. Pertanyaan ini kadang semakin diperburuk oleh realita dimana saya belum mendapatkan apa-apa dari kegiatan menulis ini dan membandingkan diri dengan teman-teman konten kreator yang telah mendapatkan cuan demi cuan berkat kreasi video yang mereka buat. 

Jadi, Mengapa Saya Masih Betah Menjadi Seorang Blogger?

Di tahun 2011 akhir saat saya baru saja memulai kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, saya begitu tertarik memasuki dunia blogging yang saat itu masih banyak digandrungi. Di tahun 2012 adalah awal saya mulai memproklamirkan diri sebagai seorang blogger dan mulai senang mengotak-atik blog sehingga tampilannya menjadi lebih indah untuk dipandang---saya bahkan masih ingat pernah membuat tampilan kursor khusus yang menyala-nyala untuk blog ini, hahaha.

Blog pada masa itu masih dirajai oleh personal blog, sehingga lebih seringnya di isi dengan curhatan dan cerita-cerita ringan dari si-empunya blog---fungsinya masih menjadi media sosial, dimana pada masa itu blogger masih sering blogwalking dari satu blog ke blog lainnya untuk meninggalkan jejak. Maka postingan saya di tahun 2012 itu akan terekam banyak sekali komen didalamnya---walau sebagian besar postingan di tahun 2012 itu sudah saya hapus karena penulisan yang sangat alay dan kacau, malu sendiri saya membacanya, hahaha.

Di era sekarang yang serba cepat ini, konten video pendek atau reel menjadi semakin populer, bahkan ada yang pernah saya dengar kalau semakin pendek durasi video itu semakin cepat dia populer atau semakin cepat dia menggaet view, di Instagram video yang hanya berdurasi 1 detik sedang menjadi trend tersendiri.

Kepopuleran video pendek ini lantas membuat saya merasa ciut dan mempertanyakan ke-eksistensian saya sebagai seorang blogger;

"Masih relevankah menjadi seorang blogger di tengah gempuran konten video pendek?"


Dan jawabannya adalah .... YA

Saya masih betah menuangkan ide dan pemikiran yang saya miliki melalui tulisan, karena menurut saya menjadi seorang blogger mempunyai kekuatannya sendiri, setidaknya saya masih memiliki pegangan untuk tetap berada di jalur ini dan saya tidak sendiri tentu saja. 

Blogger adalah Pahlawan Literasi Tanpa Tanda Jasa

Salah satu kalimat yang menjadi motivasi terbesar saya hingga saat ini. Saya ingin menjadi sosok yang memberikan kebermanfaatan bagi orang lain, dan dengan menjadi seorang blogger  saya berharap bisa menjadi seorang pahlawan literasi. Mengunjungi blog artinya kita harus siap untuk membaca artikel yang ada didalamnya bukan?

Blogger si Pemilik Kekuatan Kata

Kata-kata memiliki kekuatan yang sangat spesial, sebab melalui tulisan kita dapat menyampaikan informasi dengan lebih mendalam dan menyeluruh. Lewat kekuatan kata kita dapat menjelajahi setiap pemikiran dan pemahaman yang lebih baru tanpa perlu batasan waktu seperti yang ada di setiap video pendek.

Blogger adalah Lambang Kebebasan 

Menjadi seorang blogger memberikan saya kebebasan dalam mengekspresikan semua emosi, perasaan, pengalaman yang saya miliki melalui tulisan. Saya dengan bebas dapat menuliskan apapun yang saya sukai tanpa harus dibatasi oleh waktu, format dan algoritma dari platfrom media sosial yang ada---yah, walaupun tantangan lainnya dari seorang blogger adalah berpacu dengan masalah SEO yang sampai sekarang belum bisa saya kuasai, hahaha.

Jangan Remehkan Blogger, Sebab Kami Punya Komunitas yang Solid

Salah satu kekuatan terbesar yang membuat saya masih konsisten menulis dan mengisi blog ini dengan tulisan di tiap bulannya adalah karena saya bergabung dengan beberapa komunitas blogger yang sampai sekarang masih eksis dalam menancapkan panah-panah semangatnya untuk setiap blogger di seluruh nusantara. 

Sebut saja Blogger Perempuan yang bannernya saya sisipkan di sisi kanan blog ini. Blogger Perempuan, hingga saat ini masih aktif memotivasi blogger nusantara dengan banyak kegiatan postif yang mereka lakukan, termasuk lomba-lomba blog dengan hadiah yang menggiurkan. Lalu ada 1M1C dan KLIP yang terus memaksa kekonsistenan kita dalam menulis dengan terus menerus meneror kita dengan setoran tulisan, hehehe.

Kesimpulan

Walaupun saya seorang blogger, tapi tentu saja saya juga masih sangat menyukai konten video pendek yang beredar di berbagai platform media sosial, sayangnya saya tidak punya akun Tiktok jadi saya tidak bisa update tentang pertiktokan, hahaha, tapi di Instagram dan Facebook saya sangat menikmati konten video pendek atau reels ini.

Blog bagi saya sangat cocok bagi mereka yang memang ingin mencari informasi yang lebih mendalam dan ingin membaca lebih jelas terkait suatu informasi, sedangkan video pendek lebih cocok untuk mencari informasi dengan cepat, sebaga hiburan atau sekedar mengikuti trend yang ada.

Saya sendiri masih lebih suka mencari informasi lewat tulisan karena saya lebih menyukai kegiatan membaca yang lebih mendalam dan terperinci dibanding lewat video, kecuali untuk informasi yang memerlukan tutorial, maka saya lebih memilih untuk mencari informasi itu lewat video.

Jadi, semua tergantung preferensi masing-masing, ada yang lebih suka membaca dan mendalami sebuah informasi seperti saya, maka pilihannya mungkin lebih cocok ke blog, sedangkan yang lebih suka visual dan auditori mungkin lebih suka mencari pada bagian video pendek. Oh iya, ini mengingatkan saya tentang diferensiasi yang kita kenal pada sistem pembelajaran, dengan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan karakteristik peserta didik---harap maklum, saya juga berprofesi sebagai seorang guru, hehehe. 

Oke deh, semoga tulisan ini menjawab pertanyaan "Kenapa masih suka ngeblog, memang kamu dapat apa dari kegiatan blogging?" "Sekarang mah jamannya konten video, masih betah aja menulis di blog?"

4 comments

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕
  1. Saya juga masih betah buat nulis di blog, masih semenyenangkan itu menuangkan ide kedalam tulisan bagi saya.

    Meskipun aku ngerasa banyak temen blogger yang udah pada pensi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ditengah gempuran konten kreator, lalu berkurangnya peluang mendapatkan cuan dari blog.. Ada banyak blogger yang memilih pensiun.

      Tapi memang menulis blog itu punya kesenangan sendiri bagi orang yang memang mencintai dunia tulis menulis 💕

      Delete
  2. Kangen baca personal blog seperti dulu. Sekarang susah banget buat nemuin blog yang seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya saya juga kagen banget sama vibes blog beberapa tahun lalu, rasanya berbeda sekali dengan vibes blog sekarang ini

      Delete