Judul: Inspirasi Sang Pendidik
Penulis: Fitrayanti,S.Pd, dkk
Tahun Terbit: Desember 2023
Penerbit: CV. An-Nur Media
Jumlah Halaman: 120 Halaman
Nomor QRCBN: 62-455-4103-942-120
Hai .. Apa kabar? Bagaimana Agustusmu? Saya masih disini, masih berkutat dengan kesibukan yang sebenarnya tidak terlalu menyibukkan, ehh? Heheheh ... Buku ini sebenarnya sudah datang sejak bulan Januari 2024 yang lalu, tapi datangnya di rumah saya yang di Makassar---sengaja di kirim ke sana supaya ongkir lebih murah, hahaha.
Pas pulang lebaran Idul Fitri, saya akhirnya membawa buku ini ke Mamasa, sayangnya saya tidak langsung membuka bungkus bukunya. Oh iya, diantara kiriman buku yang pernah saya dapatkan, bungkusan buku ini adalah bungkusan yang paling spesial sebab di bungkus dengan karton yang agak besar dan dengan qoute menyentuh di depannya---sepertinya sang penerbit benar-benar ingin membuat buku ini spesial, atau memang penebit yang ini selalu seperti ini disetiap buku yang mereka terbitkan, saya baru pertama kali ikut even kepenulisan di penerbit ini.
Oh iya, qoute menyentuh yang ada di kardus pembungkus bukunya adalah:
"Membaca Mengubah Dirimu, Menulis Mengubah Dunia"--- Gol A Gong
Buku ini adalah salah satu buku antologi dimana saya termasuk salah satu penulis di dalamnya. Buku ini adalah hasil dari even kepenulisan yang diadakan oleh Arkais Creative. Ini adalah buku antologi kependidikan pertama yang saya ikuti.
Buku ini juga satu-satunya buku antologi milik saya yang datang dengan sampul hard cover---sejujurnya saya sangat menyukai sampulnya ini, sebab rasanya menjadi lebih spesial, hehehe. Saya lupa berapa hari saya menghabiskan buku ini, sebab bukan sehari dua hari, saya agak lambat dalam membaca buku ini karena disambi dengan banyak kegiatan yang menyita waktu dan mengambil waktu membaca yang saya punya.
15 Kisah Inspiratif dari Guru di Seluruh Indonesia
Buku ini ditulis oleh 15 penulis hebat dari seluruh Indonesia. Ke-15 penulisnya adalah seorang guru hebat yang berjuang dengan perjuangannya masing-masing. Buku ini dibuka oleh kisah seorang guru yang tidak pernah memimpikan bahwa dirinya akan menjadi seorang pengajar, dan profesi guru itu sendiri datang dari proses ketidaksengajaan saat dia menjadi tamu berbagi di sekolah TK anaknya. Lalu kecintaan muncul begitu saja pada profesi mulia ini.
Kisah kedua ditulis oleh seorang guru di timur Indonesia tentang anak-anak didiknya yang harus berjuang dengan membantu orang tua di pasar sebelum berangkat sekolah, sehingga seringkali anak-anak didiknya masih berbau pasar saat di sekolah---saat membaca kisah dari Pak Guru yang menuliskan kisah ini, saya ikut terenyuh oleh perjuangan beberapa anak bangsa untuk terus bisa bersekolah.
Kisah berikutnya hadir dari guru di perbatasan Indonesia tepatnya di Kalimantan Timur, di desa dengan keterbatasan akses jaringan, lampu, dll. Walau ditugaskan di daerah perbatasan dengan segala keterbatasan, tidak membuatnya merasa berkecil hati tapi justru termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak masa depan Indonesia.
Kisah ke-empat datang dari seorang yang tidak bercita-cita menjadi seorang guru, tapi karena keinginannya yang kuat untuk meng-eksplor banyak hal malah membawanya ke profesi guru dan akhirnya berakhir sangat mencintai profesi ini. Beliau adalah seorang guru senior yang mengabdikan diri selama puluhan tahun menjadi seorang guru.
Kisah selanjutnya adalah kisah seorang guru yang dulunya sempat putus sekolah, lalu terjebak di salah satu kampus dan akhirnya menjadi mahasiswa disana. Kini beliau adalah guru Agama yang tetap aktif di berbagai seni teater.
Kisah seorang guru yang berjuang menyelamatkan anak didiknya dari pergaulan dan sikap yang buruk, menjadi kisah ke-enam di buku ini. Menjadi seorang wali kelas khususnya di Sekolah Dasar memang punya beban moral tersendiri, seperti kisah Bunda Nadhiroh yang berjuang untuk memperbaiki akhlak Vanesya yang sering berbohong dan mencuri uang orang tuanya untuk berfoya-foya agar di puji oleh teman sekelasnya.
Lalu ada kisah sang guru muda yang punya semangat tinggi dalam mengajar dan memberikan yang terbaik untuk semua anak didiknya. Sejak masih menjadi mahasiswa dia sudah punya pengalaman menjadi seorang guru privat, maka saat memasuki masa magang di sekolah dia sangat bersemangat. Lalu akhirnya dia lulus dan menjadi seorang "guru" yang kini memberikan insprirasi dan semangat kepada anak-anak didiknya.
"Teacher is Not My Passion" adalah kisah berikutnya yang dituliskan oleh seorang guru muda yang tadinya tidak terlalu percaya diri akan kemampuannya menjadi seorang guru. Tapi katanya, semuanya butuh proses dan akhirnya proses itulah yang mengubah diri penulis. Akhirnya saat menjalani profesi ini, semua itu berubah saat melihat anak didik yang begitu bersemangat dalam belajar.
Guru di kisah selanjutnya adalah seorang guru super yang mampu memahami anak didiknya dengan sangat baik dan bersedia mencari solusi terbaik untuk masalah yang sedang dihadapi sang anak didik. Kisah seorang guru yang berusaha memahami penderitaan sang anak didik dan memberikan semangat serta bersedia menjadi seorang ibu pengganti untuk sang anak didik.
Lalu di kisah berikutnya kita akan bertemu dengan seorang ibu yang tadinya adalah seorang ASN di bidang sains, tapi rela melepas pekerjaan kebanggan itu agar bisa senantiasa berada dan mendampingi sang anak dalam belajar. Hal ini ternyata terbukti dengan keberhasilan sang anak menjadi pemenang di Olimpiade Sains Nasional. Lalu karena keberhasilan itu, kini beliau beralih profesi menjadi pengajar les sains.
Kisah berikutnya datang dari seseorang yang tadinya ingin berganti profesi---ia adalah lulusan sarjana keguruan, tapi sangat ingin bekerja di kantor. Tapi ternyata takdir membawanya pada pekerjaan sebagai seorang guru di salah satu madrasah ibtidaiyah. Kini adalah tahun ke-enamnya menjadi seorang guru, dan dia menikmatinya.
"Katanya mau jadi guru?" Tapi ternyata perjalanan karirnya lebih banyak di perusahaan startup bidang pendidikan dibanding berhadapan langsung dengan anak didik. Sempat galau karena sering kali terkena PHK di berbagai perusahaan starup itu, akhirnya dia memberanikan melamar menjadi "the real" guru di sebuah sekolah swasta. Kini hatinya mantap menjadi seorang guru dengan mendaftarkan diri di PPG prajabatan. Itu adalah kisah ke-12 dari buku antologi ini.
Kisah dari seorang guru senior yang telah mengabdikan diri lebih dari 20 tahun di profesi ini adalah kisah ke-13 dari buku ini. Kisah dari Bu Parlina, S.Pd yang sejak kecil memang suka berbagi ilmu dengan orang lain. Pernah menjalani segala jenis profesi guru mulai dari guru PJOK, guru muatan lokal, guru agama, guru BK, dll.
Kisah berikutnya datang dari seorang guru yang sangat inspiratif dan terus memberikan inovasi dalam proses pembelajaran di kelasnya sehingga anak didiknya menjadi sangat bersemangat di dalam kelas. Ada banyak tips mengajar yang ditulis sang penulis agar menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan tidak membosankan. Semuanya patut untuk dicoba.
Mereka yang Memanggilku "Bu Guru"
Tulisanku dalam buku ini |
Buku ini adalah salah satu buku antologi yang saya hasilkan, maka tentunya saya juga punya satu karya di buku ini. Judul tulisan saya di buku ini adalah "Mereka yang Memanggilku Bu Guru" sebuah tulisan yang saya dedikasikan untuk anak-anak didik yang pernah dan akan saya ajar kedepannya. Bahwa betapa saya sangat bersyukur menjadi guru untuk mereka. Bahwa betapa saya merasa sangat luar biasa dan termotivasi untuk belajar lebih agar bisa menjadi guru yang lebih baik untuk mereka.
Membaca kembali tulisan saya dibuku ini membuat saya kembali diselimuti keharuan, betapa saya menantikan momen menjadi seorang "guru" dimana saya pernah terdampar di profesi lain yang tidak saya inginkan, tapi akhirnya Allah menakdirkan saya berdiri di depan kelas dan menyandang panggilan "Bu Guru"
"Tidak perlu menjadi hebat Nak, cukup jadi orang yang membawa kebermanfaatan"---Fitrayanti
Bukunya keren ... Mantap Bu Guru
ReplyDeleteMakasih banyak 🙏
Delete