Blogger: Pahlawan Literasi Tanpa Tanda Jasa

Bismillahirrahmanirrahim

Blogger: Pahlawan Literasi Tanpa Tanda Jasa

Halo ... Assalamu'alaykum, bagaimana kabar kalian? Hehehe ... Beberapa bulan ini rasanya saya setengah mati untuk tetap mempertahankan keeksistensian saya dalam menulis. Bisa nulis satu atau dua tulisan dalam satu bulan sudah sangat bersyukur, padahal mah resolusi awal tahun 2024 saya yang lalu adalah "Menulis minimal 10 tulisan di blog" ... Hahahaha, tanda resolusi nulis akan sedikit gagal tahun ini, hahahaha ... ketawa miris kembali, hiks.

Oke .. tidak masalah, oh iya, ada gak sih yang merasa waktu cepat banget berlalu? Sudah mau bulan Oktober loh? Waww ... kemarin saya dikejutkan dengan kenangan saya di media sosial dan berguman "Itu sudah setahun yang lalu yah?" karena rasanya baru saja saya lakukan bahkan euforianya masih terasa sampai saat ini. Tiga bulan lagi kita sudah memasuki tahun 2025 loh ... Dan tahu apa? Sudah saatnya untuk kembali merefleksi diri di tiga bulan terakhir tahun 2024 ini.

Tunggu dulu, loh kenapa yang saya tulis malah tentang refleksi ini, padahal judul tulisan ini adalah "Blogger: Pahlawan Literasi Tanpa Tanda Jasa". Btw, berhubung bulan depan adalah bulannya para blogger karena di tanggal 27 Oktober adalah hari blogger nasional, maka mungkin ini saatnya bagi saya untuk merenungi atau merefleksi kembali kenapa saya masih betah menjalani hobi ini ditengah kesibukan yang melelahkan.

Beberapa bulan ini saya sedang aktif-aktifnya mengikuti beberapa kegiatan pengembanagan diri di bidang pendidikan yang akhrinya memaksa saya untuk terus belajar dan belajar. Nah ... karena proses belajar inilah, ada beberapa bagian dari rutinitas saya yang akhirnya harus tergadaikan, salah satu diantaranya adalah kegiatan menulis blog.

Kenapa Masih Aktif Nulis di Blog?

Mungkin ada beberapa dari kalian yang akan bertanya, kenapa sih masih menyusahkan diri untuk menulis di laman blog? Memang ada yang baca? Memangnya kamu dapat uang dari tulisan itu?

Hehehe ... Jawabannya adalah karena saya cinta dengan kegiatan ini. Menulis bagi saya adalah sebuah healing, sebuah obat. Justru dengan menulis saya bisa menemukan diri saya sendiri, menemukan semangat saya yang terpendam oleh keadaan, menemukan solusi yang mungkin ada lewat sebuah tulisan. Menulis adalah jalan bagi saya merefleksikan diri dan menemukan kebahagiaan. Hehehe

Saya menulis utamanya untuk diri saya sendiri, urusan ada yang baca atau tidak itu tidak jadi masalah sama sekali. Saya sangat yakin bahwa setiap tulisan itu akan menemukan pembacanya sendiri, mungkin bagi orang lain tulisan saya terkesan lebay, tapi di sebagian yang lain mungkin sangat sesuai dengan selera bacaan mereka. Jadi kenapa mesti takut tulisan kita tidak akan ada yang baca?

Lalu kenapa harus menjadi blogger?

Platform menulis bukan cuma di blog, tapi di media sosial juga bisa, bahkan dampaknya bisa jauh lebih besar jika tulisan kita viral di media sosial. Banyak penulis juga akhirnya beralih ke media sosial sebagai wadah mereka dalam menulis, dan bagi saya itu tidak masalah. 

Saya memilih menuliskan semua ide, perasaan dan apapun yang bisa saya tulis di blog ini dibanding media sosial beberapa alasan diantaranya:

Konten yang Lebih Mendalam

Di media sosial selalu ada batasan karakter jika kita ingin menuliskan sesuatu di captionnya. Saya pernah mau membuat tulisan panjang di Instagram, tetapi rupanya dibatasi cuma sampai 2200 karakter dan itu tidak cukup untuk menuliskan semua apa yang ingin saya tuliskan, akhirnya saya menyingkat tulisan tersebut dan akhirnya mengurangi makna dari apa yang hendak saya tuliskan.

Menulis di blog memungkinkan saya untuk menuliskan semua yang saya rasakan dengan lebih panjang, komplek dan mendalam tanpa ada batasan kata ataupun karakter. Saya bisa menuliskan semuanya tanpa perlu memikirkan hal lain.

Tulisan yang Lebih Terorganisir

Dengan menulis di blog, tulisan menjadi lebih terorganisir dengan adanya fitur "Label" sehingga saya menjadi lebih mudah dalam mencari tulisan lama yang telah saya publish. Saya juga leluasa untuk menghapus dan mengarsipkan tulisan yang ingin saya simpan untuk konsumsi pribadi. Di media sosial, tulisan lama menjadi sulit untuk ditemukan karena banyaknya postingan yang telah kita terbitkan, apalagi di media sosila postingan akan tercampur dengan foto, video dan lain-lain sehingga akan lebih sulit untuk menemukan tulisan yang sudah bertahun-tahun kita tuliskan.

SEO Friendly

Menulis di blog juga punya keuntungan karena tulisan akan lebih mudah dicari di pencarian google. Sehingga tulisan kita bisa muncul jika seseorang sedang mencari mesin pencari tentang topik yang sedang kita tulis. Tapi tidak semua blog langsung bisa ditelusuri di mesin pencari, perlu ilmu yang mumpuni akan hal itu. Saya sendiri belum terlalu paham tentang SEO ini dan masih berusaha untuk belajar.

Tantangan Menjadi Seorang Blogger

Tentu saja menjadi seorang penulis di blog atau yang dipanggil Blogger tidak semudah kelihatannya, hahahah.... Lihat saja blog ini, saya yang selalu menganggap diri sebagai seorang blogger tapi masih tertatih untuk mempertahankan diri di era gempuran tugas dan profesi utama saya sebagai seorang guru.

Menjaga Konsistensi dalam Menulis

Ini adalah tantangan yang luar biasa sulit. Menjaga konsitensi adalah kunci utama seorang blogger karena blogger tanpa tulisan adalah nothing. Jangan mengaku seorang blogger kalau tulisanmu di blog tidak ada. Dan ini juga yang menjadi tantangan terberat saya saat ini. Beberapa bulan ini saya hanya bisa menghasilkan dua tulisan di blog, hik.. menyedihakan sekali diri ini. Semoga di tiga bulan terakhir bulan 2024 ini, saya bisa lebih konsisten dengan setidaknya bisa menghasilkan 5 tulisan di blog ini, Aamiin, doakan yah, hehehe.

Mencari Ide Tulisan yang Segar

Ya Allah ini juga sulit sekali tolong! Beberapa kali saya sudah niat untuk menulis, sudah membuka dasbor blogger sudah membuka blog saya, tetapi menit demi menit berlalu, saya tidak kunjung menemukan sebuah ide dan akhirnya berakhir dengan menutup laptop, hiks menyedihkan sekali rasanya. Saya punya buku ide tulisan, tetapi jujur saja tidak semua tulisan bisa saya eksekusi karena beberapa biasanya lebih privat sehingga saya lebih memilih untuk menuliskannya di google dokumen sebagai konsumsi pribadi.

Mengelolah Waktu antara Menulis dan Kegiatan Lainnya

Yupp ... ini adalah intinya. Mengatur waktu dengan baik antara menulis, mengajar dan jadi ibu rumah tangga. Inti dari semua itu sebenarnya adalah manajemen waktu yang baik, sayangnya saya merasa waktu 24 jam itu tidak cukup sekarang ini karena kesibukan pengembangan diri yang saya lakukan dan pengembangan diri itu tidak hanya satu tapi ada beberapa dalam waktu yang hampir bersamaan, hahaha. Jadilah aktivitas menulis dan membaca saya sedikit tersisihkan di beberapa bulan ini. Hope kedepannya saya bisa lebih produktif lagi dalam menulis.

Blogger Sebagai Pahlawan Literasi

Inti dari semua tulisan di atas adalah bagaimana saya memilih menjadi seorang blogger karena saya yakin dan percaya bahwa blogger adalah pahlawan literasi tanpa tanda jasa. Btw, saya suka sekali menjadi seorang pahlawan, hahaha. Profesi utama saya adalah seorang guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa---yang belakang katanya tidak relevan di era sekarang ini. Juga kecintaan kedua saya, yaitu menulis di bloge atau sebagai seorang blogger yang juga disebut sebagai pahlawan literasi tanpa tanda jasa.

Kenapa sih blogger di sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa?

Karena seorang blogger itu punya andil dalam mempopulerkan minat baca masyarakat. Jiwa sebuah blog adalah tulisan dan jiwa tulisan dalam blog itu terletak pada penulisnya atau dalam hal ini disebut sebagai bloggernya. Maka dengan menuliskan tulisan di blog dan kemudian tulisan kita dibaca oleh masyarakat umum, maka secara tidak langsung kita sebagai seorang blogger telah punya cukup andil dalam meningkatkan minta baca masyarakat. 

Kesimpulan

Jadi, kenapa masih setia menjadi blogger? Yah karena saya masih ingin menjadi bagian dalam meningkatkan literasi masyarakat dengan terus menerus menghasilkan sebuah tulisan. Saya berharap tulisan-tulisan saya yang random ini bisa diterima dan dibaca oleh orang lain dan memberikan kebermanfaatan bagi mereka seperti saya menemukan kebermanfaatan dari kegiatan menulis yang saya lakukan. Karena seperti tema dari blog ini yaitu "sepertikupukupu", maka saya juga berharap bisa menjadi kupu-kupu yang memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar, Aamiin.
OlderNewest

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Komentar kalian sangat berarti untuk saya dan blog ini 💕