Kita sudah diakhir bulan Januari untuk tahun baru 2025. Jadi apa resolusimu? Hehehe---berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana dari awal bulan Desember di akhir tahun, saya sudah mencoba membuat resolusi tahun baru dan merefleksikan diri untuk satu tahun yang berjalan. Tahun baru ini, saya sedikit lebih santai, bukan karena tidak punya mimpi besar untuk tahun ini, tetapi saya sadar akan kondisi tubuh saya yang sedikit mengalami perubahan di akhir tahun sampai dengan awal tahun 2025 ini.
Kondisi Tubuh Berubah
Jadi seperti yang sudah saya tuliskan diatas, sejak akhir bulan November tahun lalu, kondisi fisik saya sedikit menurun, hehehe. Badan saya jadi lebih rentan dan lebih jompo dari biasanya---ini bukan keluhan yah, karena sampai detik ini saya menikmati setiap perubahan dan keluhan yang saya rasakan.
Kondisi ini ternyata tambah memburuk, bahkan di awal tahun 2025 kemarin saya sempat dirujuk ke RS Polewali untuk pemeriksaan kesehatan, sayangnya saya yang tidak punya keluarga di Polewali memutuskan untuk pulang saja ke Makassar---padahal sejak libur akhir tahun kami sudah menahan diri untuk pulang kampung karena kondisi tubuh saya, qadarallah di awal tahun ternyata kami harus pulang untuk saya memeriksakan diri secara lengkap di Makassar, satu hal yang saya sesali di Kabupaten Mamasa tanah rantau saya ini karena pelayanan kesehatannya yang kurang memadai sehingga untuk kondisi yang perlu dokter spesialis saja kami harus dirujuk ke RS kabupaten tetangga.
Kejutan di Awal Tahun
Ternyata saat pemeriksaan kesehatan saya di Makassar, Allah memberikan saya satu kabar yang sangat mengejutkan untuk keluarga kami. Satu kabar yang sama sekali tidak kami duga sebelumnya karena sebelumnya belum pernah terjadi baik di keluarga saya maupun di keluarga suami.
Kekhawatiran saya akan kondisi tubuh saya langsung sirna seketika dan diganti dengan suatu kesyukuran yang sangat luar biasa. Dokter memberikan saya satu dos obat untuk dikomsumsi sampai bulan Februari mendatang. Saya hanya 4 hari di Makassar karena kami harus kembali ke Mamasa berhubung anak pertama kami harus sekolah dan Pak suami juga harus mengajar. Saya sendiri masih diharuskan banyak istirahat oleh dokter.
Kembali dari Istirahat Panjang
Akirnya setelah 1 bulan lamanya menikmati masa istirahat yang sangat panjang---bahkan pekerjaan rumah tangga juga semuanya di handle oleh suami, kecuali melipat pakaian, hehehe. Hari Senin kemarin saya kembali ke kehidupan normal saya sebagai seorang guru. Saya juga sudah mulai bisa menulis kembali setelah hiatus lebih dari sebulan.
Mengejar kembali ketertinggalan yang sempat saya alami di sebulan terakhir ini, walau saya tidak bisa membohongi kondisi tubuh saya yang masih sangat renta, dan mudah lelah. Tadi saja di sekolah di jam-jam terakhir mengajar energi saya seperti terkuras habis, bahkan di perjalanan pulang lutut saya sampai gemetaran dan rasanya ingin muntah.
Jadi, Apa Resolusimu?
Kembali ke pertanyaan inti dari postingan saya kali ini. Jadi apa resolusimu tahun ini? Untuk tahun ini saya sedikit menyederhananakan mimpi yang saya miliki. Saya tahu kalau tahun ini kondisi tubuh saya tidak akan memungkinkan untuk melakukan banyak hal, karena akan ada sesuatu yang sangat penting yang akan melengkapi kebahagiaan saya tahun ini, dan saya amat sangat menantikannya dan hal itu adalah alasan terbesar saya untuk menyederhanakan mimpi-mimpi saya tahun ini dan mungkin 2 tahun yang akan datang.
Yang paling utama bagi saya di tahun ini adalah Allah memberikan saya kesehatan dan kemampuan yang luar biasa untuk menjalani hari dan menyempurnakan setiap kehidupan yang tumbuh di dalam tubuh saya karena saya yakin bahwa saya tidak akan mampu tanpa pertolongan dari yang Maha Menolong, Yang Maha Menciptakan Yang Maha Esa, Allah.
Selebihnya biarlah berjalan sesuai dengan porsinya masing-masing, sekali lagi tahun ini saya tidak akan terlalu ambisius untuk mencapai suatu pencapaian duniawi baik dari segi finansial, karir, pendidikan, dll. Saya tahu kalau suatu saat saya pasti akan mencapai hal itu, jika Allah berkehendak, dan jika memang bukan waktunya tahun ini, maka Allah lebih tahu kapan waktu yang terbaik untuk segala hal terbaik yang datang dalam kehidupan saya.
Terakhir, untuk kegiatan menulis, saya juga tidak terlalu menargetkan apapun, kalau saya mampu membuat 10 tulisan tiap bulan, Alhamdulillah tetapi kalaupun ternyata saya tidak mampu mencapai target itu karena satu dan lain hal--misalnya kelehan fisik saya, maka tidak masalah. Tetapi saya masih tetap menjadikan kegiatan menulis sebagai salah satu healing terbaik saya, hehehe, karena sekali lagi saya katakan kalau saya menemukan diri saya di setiap kata yang saya tuliskan.
Kesimpulan
Semoga tahun ini menjadi tahun yang menyehatkan dan membahagiakan untuk saya dan keluarga. Semoga hal-hal yang baik akan selalu datang pada keluarga kami di tahun ini. Semoga tahun ini saya menjadi versi terbaik diri saya disegala peran yang saya jalani, sebagai anak, istri, ibu, pendidik, dll.
Selamat menjalani hari-hari yang baik di tahun 2025!
Post a Comment